powerband menentukan karakter

Diantara bro-bro pasti udah ada yang tau yang namanya power-band yaitu rentang power yang dihasilkan mesin disaat putaran mesin tertentu untuk mencapai kefisienan dalam penggunaan motor itu sendiri. “Motor Y powerbandnya sempit saat nikung sulit dikendalikan namun enak dikemacetan…. eh si H powerbannya lebar, putaran atasnya maut banget..diajak meliuk-liuk kehabisan power.” diantara bro pasti pernah ngomongin gitu.

menikung dibutuhkan powerband yang lebar

kenapa sih power-band itu bisa dibilang lebar ataupun sempit, dan motor yang bagaimana mempunyai jenis power macam keduanya itu??? Sempit lebarnya power-band dipengaruhi oleh Rpm mesin, semakin tinggi Rpm yang bisa dicapai mesin maka semakin lebar juga power-band’nya dan begitu juga sebaliknya semakin rendah max rpm yang diraih semakin sempit juga powerbandnya. di motor harian kita bisa ambil contoh pada motornya dua seteru yaitu CBR150 dan VIXION, New CBR150 powernya mencapai 19.5bhp@10500 sedangkan VIXION 14.88ps@8.500rpm. dari spek powernya saja kita sudah tau bagaimana jenis power-band dari kedua motor ini, CBR150 max powernya baru didapat jika mesin dibejek diatas 10.000rpm sedangkan vixion power maxnya didapat di Rpm yang jauh lebih rendah yaitu di 8.500rpm. lihat gambar dibawah saat kecepatan motor dibawah 100kph power vixion keluar lebih tinggi dibandingkan dengan CBR150, berbeda saat digeber diatas 100kph, CBR150 akan meninggalkan musuhnya jauh-jauh.

hasil dyno ini tidak pasti, hanya sebagai bahan ilustrasi saja.

di balap kelas duniapun begitu, antara motor jepang dengan motor italia ducati, jika superbike jepang max powernya diraih pada 12.000rpm ketas maka ducati dengan 1098spnya max powernya berada di rentang 9.500rpm. bro pernah nonton kan superbike, saat keluar tikungan ducati selau saja berhasil keluar duluan, begitu juga saat akselerasinya, ducati dapat ngungulin superbike jepang… beda dengan saat ducati diajak rolling-speed di tikungan yang lebar dan cepat, pembalap ducati keliatan sangat kesulitan untuk mengendalikan keganasan power tengahnya. jepang sih eces…. lembuuuut….. namun beringas saat putaran atas….

power atasnya dasyat

so, jika dilihat dari fungsi, maka powerband sempit sangat cocok untuk diajak meliuk-liuk dikeramaian dan juga tanjak-tanjakan, tidak perlu Rpm yang tinggi untuk mendapatkan power yang tinggi. power ban lebar cocknya jika diajak ke sirkuit dan jalanan yang memanjakan trek lurus, Rpmnya yang tinggi tidak akan terasa kehabisan power, lari motor akan ngisi terus.

About j4na

visite my blog www.speedlover.tk

Satu tanggapan »

  1. pelajaran berharga, kalo tiger masuk band yg mana bli bro, atau Mimin bli stelah di oprek apa band brubah ?

    • j4na berkata:

      tiger powerbandnya sempit mas tri… dari strokenya aja panjang 62mm n rpmnya ga nyampe diatas 10.000rpm… diajak pendek2 maunya
      mimin ane sih lebar mas…. diajak pendek2 plus nanjak mampus…… mainnya cuma jalan panjang aja….. apalagi dengan stroke 49.5mm, rpm harus ditahan diatas 10000rpm…. kalo nggak drop…. ngoook…

  2. rio berkata:

    pantes R1 gk pernah juara WSBK. Pdhl tenaganya lbh besar drpd fireblade tapi R1 juara bru 1 x. Gk tahunya spt tu.

  3. rio berkata:

    tapi R1 skrg sma fireblade yg sm2 stock kalah R1. Gk percaya lht ja motorcycle.usa R1 kalah sma fireblade

  4. j4na berkata:

    @Rio,
    Itulah balapan, bukanlah power segalanya, tetapi banyak paktor yang mempengaruhi, salah satunya cara menghandle tikungan, semakin mudah motor diajak nikung semakin mudah menggapai juara, di motoGp juga jadi contohny, ducati dengan powernya paling besar blom tntu bisa juarå!!

  5. rio berkata:

    tapi power R1 juga bd tipis sma fireblade 159, bnding 157,7 hp. Dgn accelerasi lbh cpat tentu fireblade menang di sirkuit. Cz trek lurus sirkuit merupakan putaran rpm menengah. Sdng R1 karakternya putaran atas.

    • j4na berkata:

      bner yang mas rio amati, dengan putaran mesin menengah yang ganas tentu akan mempermudah akselerasi. ingat…di sirkuit bukan power maksimum yang dicari, misalnya motor A dan B powernya sama, blom tentu kurva power putaran menengahnya sama…
      sama juga dengan membandingkan ninja 250 R dengan megelli 250 RV, ninja memang menang telak di sisi maksimum power… tapi putaran bawah mengahnya ninja juga dikalahkan….

  6. Kyoghi berkata:

    sehebat2nya motor kalo ridernya kurang skill juga percuma, so rider itu memegang peranan lebih dari 50% untuk sebuah kemenangan, terutama di sirkuit (bukan di jalan raya ya, klo di jalan raya faktor penentu kemenangan banyak, salah satunya tidak ditangkep pak polisi karena ngebut…….:p)

  7. wong asli kds berkata:

    tiger dibikin panjang powerband nya bisa gak bli?

    • j4na berkata:

      ga bisa bro…. tapi bisa dengan cara ekstrim yaitu dengan stroke-down pake kruk-as megy… lalu bore-up pake seher scorpio… CCnya pun tetap 200, tapi karakternya berbeda… napas panjang….

  8. rio berkata:

    berarti nanti cbr 250R sma ninja juga lum tentu ninja dund yg menang ?
    cz d tikungan cbr 250 nie bsa 80km/jam pas di tes di sirkuit.
    bukan fbh, tapi memang begitu.
    bhkn bmw s 1000RR yg mempunyai tenaga dan racetrack top speed terbesar ja ctatan waktunya masih kalah sma fireblade. Tapi benar kta kyoghi bgaimanapun skill di perlukan. So keep brother hood 😀

  9. gaplek mania berkata:

    kayaknya tiger pas buat jalan yg lurus dan datar.tigerku dulu topspeed 140kpj(skrg plg 130kpj) kupakai mudik ke wonogiri.yg full tanjakan tikungan.kayaknya lemes banget.kalah tarikan awal ama megapro.power asli tiger baru keluar 7000rpm lbh

  10. wong asli kds berkata:

    thanks bli atas jawabannya, kruk as mkn bisa diganti pake megapro tp klo seher kog ngeri juga ya klo diganti scorpio, mesti ganti liner dan merubah piston jg secara pen piston scorpio dan lubang stang seher megapro khan beda,,

Tinggalkan Balasan ke gaplek mania Batalkan balasan