Sepenggal ucapan rossi itu menjadi bukti bahwa Desmosidici tidaklah seperti yang dulu lagi, yang disegala sisi hancur-hancuran. GP12 yang dinaikinya sekarang ini sudah sangat beda dengan generasi 800cc yang telah menghancurkan karirnya, bagus diajak menerobos trek lurus begitu juga diajak menkung tetaplah bagus. Dengan menduduki posisi kelima di test hari pertama di Sirkuit Sepang malaysia menunjukkan potensi yang lebih dibandingkan tahun sebelumnya, sebagai catatan saat tahun lalu kala memakai GP11 Rossi tidaklah pernah masuk 5 besar kala di sirkuit Sepang, entah itu di latihan ataupun race resmi.

Jika dirunut kebelakang, GP12 lah yang paling revolusioner diantara generasi Desmosidici. Mulai dari rangka, sampai konfigurasi mesinnya yang masih sangat dirahasiakan (memang karel Abraham sudah membocorkan spek GP12, namun motor yang dipakai Abraham bukanlah spek terbaru akan tetapi prototive Gp12 2011 yang dipakai rossi pertama kali). Demi Rossi dan kelangsungan Ducati di dunia balap prototive, Ducati merelakan melepas pusakanya yaitu monocock frame yang selama ini dibangga-banggakan.

Menrut Rossi perubahan dari Gp11 ke GP12 sangatlah terasa terutama di sisi depan motor yang lebih bisa dikendalikan, roda lebih menggigit ke trek walaupun ada sedikit problem yang mendera entah itu dari segi ban, elektronik ataupu frame namun itu bisa diatasi dengan sedikit seting. Dia pun mengungkapkan GP12 ini tampak lebih cantik dan lebih cepat dan pada dasarnya GP12 memang lebih bagus.

Kita tunggu siang ini hasil testnya, bisakah Rossi membuat cetakan waktu lebih baik plus posisi yang lebih baik pula… yang penting angin segar sudah bersepoi-sepoi di depan Rossi Dkk.

About j4na

visite my blog www.speedlover.tk

Satu tanggapan »

  1. Petrix berkata:

    Ditunggu pembuktiannya

  2. rullynova berkata:

    Let’s see

  3. stia berkata:

    ntar kalah cepat dg stoner mau alesan apa lagi. Sy yg baca aj ampe pusing… Dulu wktu stoner naik ducati aj sering juga ngasepin yamaha n honda. Lha sekarang rossi mendekat jagankan stoner, dani pedrosa aj ksulitan

Tinggalkan komentar